Kamis, 30 November 2017

Pandangan Filsafat Richard L. Lanigan

A. Profil
Nama: Richard Leo Lanigan
Tempat, tanggal lahir : Santa Fe (New Mexico, AS), 31 Desember 1943
Aliran : Fenomenalisme
Pendidikan :
• Bachelor of Arts (B.A) : Jurusan Communicology and Philosophy, University of New Mexico, Amerika Serikat (1967)
• Master of Arts (M.A) : Jurusan Communicology Peminatan Philosophy, University of
New Mexico, Amerika Serikat (1968)
• Doctor of Philosophy (Ph.D) : Jurusan Communicology Peminatan Philosophy, School of Communication, Southern Illinois University, Amerika Serikat (1969)
• Postdoctoral Fellow : Philosophy, University of Dundee, Skotlandia (1970-1972) dan Philosophy, University of California, Amerika Serikat (1982)

Gambar 1. Richard L. Lanigan (sumber: Amazon.com)

Richard L. Lanigan merupakan salah satu tokoh komunikasi yang telah banyak menelurkan buku-buku yang membahas komunikasi. Gelar doktoral (Ph.D) diperoleh tahun 1969, ketika masih berumur 25 tahun. Beliau juga ditetapkan sebagai professor ketika berumur 35 tahun.
Richard L. Lanigan memaparkan pandangannya dalam buku karya “Communication Models in Philosopy Review and Commentary”. Beliau mengatakan bahwa filsafat sebagai disiplin biasanya dikategorikan menjadi sub-bidang utama menurut jenis justifikasinya yang dapat diakomodasikan oleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
a. What do I know? (Apa yang aku ketahui?)
b. How do I know it? (Bagaimana aku mengetahuinya?)
c. Am I sure? (Apakah aku yakin?)
d. Am I Right? (Apakah aku benar?)
Keempat pertanyaan diatas berkaitan dengan penyelidikan secara sistematis, studi terhadap metafisika, epistemologi, aksiologi, dan logika.


1. Metafisika
Menurut Richard L. Lanigan, metafisika adalah studi tentang sifat dan fungsi teori tentang realita. Berkaitan dengan teori komunikasi, metafisika berkaitan dengan hal-hal berikut:
- Sifat manusia dan hubungannya secara kontekstual dan individual dengan realita dalam alam semesta
- Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku, penyebab, dan aturan
- Problema pilihan, khususnya kebebasan versus determinisme pada perilaku manusia

2. Epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode, dan batasan pengetahuan manusia. Epistemologi berkaitan dengan penguasaan pengetahuan dan lebih mendasar lagi berkaitan dengan kriteria penilaian atas kebenaran. Dalam epistemologi terdapat beberapa teori kebenaran berdasarkan koherensi, korespondensi, pragmatism, dan legalisme.
Epistemologi pada dasarnya adalah cara bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh yang dalam prosesnya menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah pada dasarnya dilandasi oleh:
- Kerangka pemikiran yang logis
- Penjabaran hipotesis yang merupakan deduksi dan kerangka pemikiran
- Verifikasi terhadap hipotesis untuk menguji kebenarannya secara faktual
Richard L. Lanigan mengatakan bahwa dalam prosesnya yang progresif dari kognisi menuju afeksi yang selanjutnya menuju konasi, epistemologi berpijak pada salah satu atau lebih teori kebenaran.

3. Aksiologi
Aksiologi adalah cabang filasafat yang berkaitan dengan nilai-nilai seperti etika, estetika, dan agama. Aksiologi berkaitan dengan cara bagaimana menggunakan ilmu pengetahuan yang secara epistemologi diperoleh. Tinjauan terhadap ilmu komunikasi, Richard L. Lanigan mengatakan bahwa aksiologi merupakan studi tenang etika dan estetika.
Hal ini mengartikan bahwa aksiologi adalah suatu kajian terhadap apa nilai-nilai manusiawi dan bagaimana cara melembagakannya atau mengekspresikannya. Masalah ini sangat penting bagi komunikator ketika ia mengemas pikirannya sebagai isi pesan dengan Bahasa sebagai lambing. Jadi perlu bagi komunikator mempertimbangkan nilai (value judgement) dari pesan yang akan disampaikan apakah etis atau tidak.

4. Logika
Logika berkaitan dengan telaah terhadap asas-asas dan metode penalaran secara benar. Karena itulah dalam komunikasi, logika amatlah penting karena pemikiran yang akan dikomunikasikan kepada orang lain haruslah merupakan keputusan sebagai hasil dari proses berpikir yang logis.

B. Aliran Filsafat yang Dianut
Aliran yang dianut oleh Richard L. Lanigan adalah fenomenalisme. Fenomenalisme adalah aliran atau paham yang menganggap bahwa suatu fenomena atau gejala sebagai sumber pengetahuan dan kebenaran. Fenomenalisme adalah aliran yang bergerak dibidang yang pasti karena mereka hanya mengamati gejala apa yang terlihat. Hal ini dibuktikan dengan ilmu yang beliau dalami adalah komunikologi.
Komunikologi sendiri adalah ilmu komunikasi manusia. Salah satu disiplin ilmu manusia yang menggunakan metode logika penelitian berdasarkan semiotika dan fenomenologi untuk menjelaskan kesadaran manusia dan perwujudan perilaku sebagai wacana dalam budaya global (De Vito, 1978). Sementara menurut Richard L. Lanigan sendiri komunikologi adalah tradisi dalam ilmu-ilmu tentang manusia; Wacana dalam semua manifestasi semiotik dan fenomenologis dari kesadaran nyata dan praktek di dunia dan lingkungannya.

C. Kontribusi terhadap Ilmu Komunikasi
Richard L. Lanigan telah banyak menulis buku yang membahas tentang fenomena komunikasi. Beberapa buku yang telah beliau tulis antara lain: The Human Science of Communicology (1992), Phenomenology of Communication (1988), Semiotic Phenomenology of Rhetoric (1984), Speech Act Phenomenology (1977), Speaking and Semiology (1972).
Menurut Richard L. Lanigan, filsafat adalah disiplin biasanya dikategorikan menjadi sub-bidang utama yaitu metafisika, epistemologi, aksiologi, dan logika. Keempat konsep ini menunjukkan pikiran sebagai isi pesan komunikasi.
Seperti yang telah kita ketahui, manusia merupakan makhluk berpikir yang mengomunikasikan hasil pikirannya kepada orang lain dalam bentuk pesan. Proses berpikir menjadi alat bagi manusia untuk mencari realitas yang muncul dihadapan kesadarannya dalam pengalaman dan pengertian. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, suatu pesan yang akan disampaikan terlebih dahulu harus dipertimbangkan nilainya (value judgement) oleh komunikator. Hal ini menyangkut efek yang akan ditimbulkan oleh pesan tersebut. Apakah pesan yang akan disampaikan benar atau salah (nilai logika), baik atau buruk (nilai etika), dan indah atau jelek (nilai estetika).
Beliau juga telah menempatkan penjelasan bahasa dan linguistik, ilmu kognitif, dan cybernetic dalam sub-disiplin filsafat metafisika, logika epistemology, dan aksiologi (estetika, etika, dan retorika).

Referensi:
Mufid, Muhammad. 2009. Etika Filsafat Komunikasi. Jakarta: Kencana
http://www.illinoisauthors.org/authors/Richard_L._Lanigan (diakses tanggal 18 September 2017, pukul 10.24 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar